SemangatKarin.com

Catatan Harian dan Semangat Hidup Seorang Penderita Lupus

Cokelat dari Bang Liston

Dark Chocolate Organic dari Bang Liston | Dok Pribadi

Mbak Karin dimana? Sudah saya tungguin dari tadi lho. Pesan SMS dari Mbak Titin masuk ke hape saya pada Minggu, 8 Januari 2023. Waktu menunjukkan hampir jam 10 pagi. Saya yang sedang rebahan di ranjang segera bangkit. Muncul perasaan tidak enak sekaligus pikiran. Pertama mengenai betapa leletnya diri saya, dan kedua, muncul kebimbangan. Apakah sebaiknya saya batalkan saja janji menemui Mbak Titin hari ini dan menggantinya di hari lain? Tetapi muncul dorongan untuk tetap menemuinya dan keputusan inilah yang saya ambil, membuat saya belajar kembali mengenai arti (tiada) kata terlambat dan memanfaatkan waktu.

 

Cokelat Titipan

Pulang dari mengambil cokelat, menembus udara panas ibukota Jakarta , Minggu )8/1/2023) | Dok Pribadi

Semua berawal dari Bang Liston yang mudik ke Indonesia pada September 2022 lalu. Bang Liston mudik ke Indonesia menjelajahi beberapa teman untuk keperluan keluarga. Saya tidak hafal namun yang jelas bahwa Jakarta merupakan salah satu kota yang dihampirinya untuk mudik.

Selama ini dia bersama keluarganya  tinggal di Inggris sehingga menjadi hal umrah jikalau ketika dirinya bersama keluarga mudik ke Indonesia maka akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Inggris ke Indonesia toh bukan seperti Lampung ke Jakarta yang dari provinsi ke provinsi dan hanya dipisahkan oleh Selat Sunda. Inggris ke Indonesia adalah negara ke negara, dipisahkan oleh benua, lautan dan daratan. Butuh perjalanan panjang, persiapan matang (yang bila didetaikan misalnya dana, tenaga atau fisik yang sehat), dan lain-lain. Tambahan masih dalam masa pandemi Covid-19. Tapi meskipun Bang Liston mudik lumayan lama ke Indonesia, sayangnya saya tetap belum berkesempatan bersua langsung dengannya.

Saya saat itu disibukkan oleh pekerjaan dan workshop, sedangkan Bang Liston disibukkan oleh urusan-urusan keluarga yang harus diselesaikan. Tetapi yang tak pernah terpikirkan, ternyata dirinya membawa oleh-oleh untuk saya, yaitu cokelat. Saya sampai kaget karena benar-benar tidak menduga ketika di-Telegram olehnya mengenai ini. Pesan Telegram-nya sudah masuk berbulan-bulan lalu sehingga kalau mau men-scroll agak susah tapi intinya dalam pesan tersebut, ia menginformasikan membawakan cokelat untuk saya. Kemudian karena saya masih belum bisa menemuinya (sampai ia balik lagi ke Inggris), cokelatnya ia titipkan ke Mbak Titin.

Mbak Titin adalah pemilik warung rokok yang lokasinya berada di seberang rumah kerabatnya Bang Liston di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yang pada awal tulisan ini saya sebut-sebut.

 

Bukan Cokelat Pertama

Guylian Chocolate edisi Sea Shell | Dok Istimewa

Cokelat yang dibawa Bang Liston untuk saya (pada saat mudik ke Indonesia di bulan September 2022 dan dititipkan ke Mbak Titin), bukanlah cokelat pertama pemberian darinya. Jauh sebelum itu, telah beberapa kali Bang Liston memberi saya cokelat dan biasanya dikirim langsung dari Inggris dengan menggunakan jasa Pos Indonesia.

Bang Liston adalah nama panggilan, sedangkan nama lengkapnya Liston P Siregar. Saya mengenalnya di grup WA AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia sekitar 3 tahun yang lalu (2020). Dalam organisasi profesi jurnalis ini, Bang Liston merupakan salah satu senior bahkan termasuk salah satu deklaratornya. Jika membayangkan sejenak, ketika saya masih unyu-unyu maka Bang Liston sudah wara-wiri di dunia jurnalistik.

Bermula dari grup WA, komunikasi pun menyambung melalui pesan pribadi. Namun seiring waktu dan juga karena isi ketidakamanan memakai aplikasi chat WA maka berpindahlah sarana chat kami ke Telegram. Obrolan saya dan Bang Liston yang saat itu sering dibahas kalau dari saya antara lain soal jurnalistik, kondisi kesehatan saya dan cukup sering juga saya menceritakan bapak kost yang error.  Sementara Bang Liston biasa bercerita mengenai kondisi di Inggris (tempat tinggalnya dan keluarga), khususnya sih soal situasi pandemi Covid-19 di sana. Tak lupa kabar mengenai kondisi Kak Lisa (istri Bang Liston), dan lain-lain. Meskipun belum pernah bersua langsung, entah kenapa terasa telah akrab. Intinya sih dari obrolan-obrolan itu, saya banyak belajar atau mendapat ilmu darinya. Ilmu macam-macam.

Sampai suatu hari (kapan tepatnya saya sudah lupa) tiba-tiba ia berinisiatif menawarkan mengirimi cokelat. Saya ya jelas suka. Teringat dulu sering membeli. Tepatnya diawal-awal setelah didiagnosis lupus atau SLE (Systemic Lupus Erythematosus) yakni pada 2015-2016. Jenis cokelatnya yang biasa banyak dijual di minimarket itu deh. Tapi kemudian saya stop setelah tahu bahwa kandungan gulanya tinggi dan memicu inflamasi (peradangan) di dalam tubuh. Bagaimana cara mengetahuinya? Paling mudah dengan melihat hasil laboratorium hematologi lengkap (Lab hb lengkap)_ pada bagian skor laju endap darah (LED). Ada rujukan nilai normalnya untuk kategori range usia. Jikalau skor LED kita lebih tinggi dari nilai maksimal range rujukan (abnormal) maka artinya terjadi inflamasi di dalam tubuh.

Semenjak itu, bertahun-tahun saya tidak makan cokelat. Kalaupun makan,berapa kali dalam setahun? Bisa dihitung pakai jari. Cokelatnya pun cokelat ala-ala (semacam Beng-beng, dan sejenisnya). Baru di tahun 2021-lah saya pecah telur makan cokelat lagi. Buat saya ada dua makna. Pertama, (seperti yang sudah saya tulis sebelumnya) inilah pertama kali saya kembali memakan cokelat setelah sekian lama berpuasa cokelat, dan kedua, inilah cokelat pertama yang saya terima pemberian dari Bang Liston. Cokelat itu saya terima dalam bulan April 2021. Kebetulan tanggal lahir saya di bulan itu dan menerima cokelatnya berjarak tak jauh dari tanggal lahir saya.

Jadi ketika menerima cokelat pemberian Bang Liston, saya anggap sebagai kado hari lahir saya. Cokelat itu bermerk Guylian, berbentuk hewan-hewan laut seperti kerang, kuda laut, dan baru tahu setelah googling, kalau cokelat tersebut namanya edisi Sea Shell. Juga merupakan salah satu cokelat terkenal di dunia dan favorit dari Belgia.

Cokelat Guylian ini saya terima bersama dengan kartu ucapan yang isinya selalu membuat saya berkaca-kaca saat membacanya. Ucapan sederhana untuk menyemangati saya dari Bang Liston dan Kak Lisa. Saat itu, saya sedang dalam masa recovery atau pemulihan pascaoperasi panggul kana di bulan Januari 2021. Kartu ucapannya saya simpan. Terkadang saya baca kembali dan setiap selesai membacanya, selalu ada perasaan emosional. Tak dapat diungkap oleh kata-kata tapi hati ini rasanya bergetar setiap selesai membacanya.

Beberapa bulan kemudian (masih dalam tahun 2021), lagi-lagi Bang Liston menawarkan untuk mengirimkan cokelat. Saya tuh sudah niat menolak karena tidak ingin merepotkan. Terbayang pastilah ia harus mampir dulu ke grocery store di kotanya, membungkus lalu mengeposkannya. Repot dan riskan karena kondisi masih pandemi. Oh iya, tambahan jarak kirimnya yang begitu jauh dari Inggris ke Indonesia.

Tapi Bang Liston tak berkeberatan. Baginya kiriman cokelat tadi adalah sebentuk penyemangat darinya dan Kak Lisa kepada saya. Jasilah ia mengirimkan cokelat lagi kepada saya, sampai yang terbaru diterima (melalui jasa Pos Indonesia) yaitu Februari 2022. Jenis cokelat yang dikirimkannya pun berbeda. Ia mengirim dark chocolate organic. Jenis cokelat ini memang pilihan paling tepat untuk saya. Soalnya ketika mengonsumsi cokelat, saya selalu memperhatikan kandungan gulanya. Terlalu banyak gula, khususnya gula pasir bakal menaikkan LED saya.

Dark Chocolate yang dikirim Bang Liston via jasa pos | Dok Pribadi

Dari hasil googling, mengutip laman my-best.id disebutkan dark chocolate memiliki rasa yang pahit namun tingkat rasa pahitnya tergantung pada presentase kakao yang digunakan. Makin tinggi presentase kakaonya maka rasanya akan makin pahit. Masih dalam laman tersebut, disebutkan ada tiga kategori dark chocolate. Pertama dark chocolate dengan kakao 80-100% yang dominan pahit tapi berkalori lebih rendah, cocok untuk diet menurunkan berat badan.

Kedua, dark chocolate dengan kakao 50-80% yang memiliki sedikit rasa manis dan bisa menjadi alternatif apabila kita belum terbiasa dengan dark chocolate yang terlalu pahit. Lalu ketiga, dark chocolate dengan kakao kurang dari 50% dan ini memiliki rasa dominan manis.

Sedangkan mengenai manfaatnya, saya mengutip dari doktersehat.com, antara lain bisa untuk melawan (menetralisir) radikal bebas, meningkatkan aliran dan menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol (khususnya meningkatkan kolesterol baik/ HDL), menurunkan risiko penyakit jantung, menjaga Kesehatan kulit, meningkatkan fungsi otak, meningkatkan mood, membantu menurunkan berat badan (khususnya dark chocolate 80-100%), menjaga kesehatan usus, mencegah perkembangan kanker, dan lain-lain.

Pada kiriman bulan Februari 2022 itu, saya mendapat dua batang dark chocolate (dengan presentase kakao 70% dan 85%) dari Bang Liston. Meskipun demikian, tetap saja saya tidak memakannya sekaligus banyak alias borongan. Ada aturan konsumsinya. Lagipula sudah rahasia umum bahwa sesuatu yang sehat pun jikalau dikonsumsi berlebihan maka akan menjadi tak sehat.

 

Mbak Titin yang Ramah

Sempat mampir beli Gelato di FX Mall Senayan, Minggu (8/1/2023) | Dok Pribadi

Perjalanan menggunakan bus Trans Jakarta dari Salemba ke daerah Senayan rasanya lama sekali pada Minggu, 8 Januari 2023. Seperti yang telah saya ceritakan di awal tulisan, hari itu saya telah berjanji untuk menemui Mbak Titin untuk mengambil cokelat pemberian dari Bang Liston. Tadinya sudah hendak saya batalkan rencana tersebut karena telah kelewat siang dan otomatis melewati jam perjanjian. Tambahan Mbak Titin juga sudah menghubungi saya. Tapi kalau dibatalkan kok kesannya tidak enak juga sebab Mbak Titin mengatakan dalam pesannya bahwa dia telah menunggu saya semenjak jam 10 pagi.

Saya turun di Halte Trans Jakarta Bundaran Senayan lalu melangkah cepat menuju ke arah Ratu Plaza. Dimana tepatnya Jalan Hang Lekir itu saya tidak tahu karena belum pernah ke sana. Bang Liston dalam pesan Telegram-nya beberapa waktu lalu hanya menginformasikan dekat Ratu Plaza dan Senayan City. Sudahlah ketimbang bingung mencari-cari, ditambah cuaca saat itu yang panas, saya putuskan menggunakan ojol alias ojek online saja menuju ke Jalan Hang Lekir.

Sekitar 10 menit kemudian, ojol yang saya pesan datang, segeralah saya duduk dibonceng bapak ojol dan motor pun berjalan. Sepanjang perjalanan menuju ke Jalan Hang Lekir, mata saya sibuk mengamati daerah yang dilewati. Rupanya menuju ke Jalan Hang Lekir, kita harus melewati rute jalan belakang FX Mall Senayan. Nah bagian belakang ini saya belum pernah melewatinya. Ternyata di sepanjang jalan tersebut didominasi oleh beberapa pusat perbelanjaan mewah antara lain Plaza Senayan, Senayan City, dan Senayan Trade Center. Tapi yang paling mencolok adalah Plaza Senayan dan Senayan City.

Sekarang saya jadi paham kenapa prosedur masuk mall-nya ketat sekali. Mengingat cerita Bu Nita (bukan nama sebenarnya) setahun lalu (2021) yang kalau mau masuk ke salah satu mall di sana wajib menunjukkan bukti telah vaksin selain pengukuran suhu tubuh. Masalahnya si Bu Nita pada waktu itu belum dibolehkan dokternya untuk vaksin, bahkan hingga kini pun ia masih belum vaksin.

Perjalanan menggunakan ojol menuju ke Jalan Hang Lekir hanya perlu 15 menit. Ternyata cepat sekali dan jaraknya memang dekat. Sewaktu saya lihat di map saat mau memesan ojol ke sana memang tertera jarak tempuh 0,6 kilometer atau 600 meter. Mencari alamatnya juga mudah dan tentu juga warungnya Mbak Titin. Saat motor ojol berhenti di depan rumah saudaranya Bang Liston dan di seberang rumah tersebut terdapat warung kecil, saya segera yakin bahwa itulah warung Mbak Titin.

Segera saya hampiri dan menyapanya, dan benar itulah Mbak Titin. Lega rasanya sih karena akhirnya sampai juga ke sini sehingga saya bisa menuntaskan janji. Ya janji menemui mbak Titin dan janji kepada Bang Liston untuk mengambil cokelat pemberiannya itu. Saya meminta maaf karena terlambat datang dan sedikit menjelaskan alasannya. Mbak Titin tampak bisa memaklumi.

Sesampai di warung Mbak Titin itu, panas matahari terasa makin menyengat. Untunglah warung Mbak Titin berada di bawah sebatang pohon besar nan rindang jadinya terasa agak adem. Saya mengambil satu buah pisang ambon yang ada di warung Mbak Titin dan duduk sambil menikmatinya. Sementara Mbak Titin, usai menyambut saya, sibuk membenahi warungnya.

Sebenarnya warung Mbak Titin bukanlah benar-benar warung. Ia berjualan hanya menggunakan etalase kaca, di rak-rak etalase itu dia memajang rapih barang-barang jualannya. Terutama sih rokok dan korek api. Lalu ada air mineral, permen, snack-snack seperti kacang bawang, ya seperti standarnya warung-warung nyempil yang ada di Indonesia. Sedangkan barang-barang lain untuk stok jualannya, ditaruh di seberang dekat rumah saudara Bang Liston. Sembari duduk itu saya memperhatikan Mbak Titin yang bolak balik mengangkut kardus-kardus berisi air mineral untuk stok jualannya. Beberapa kali ia menyeberangi Jalan Hang Lekir yang lebarnya sekira 4-5 meter sambil mengangkat kardus berisi air mineral. Kardus tersebut disusun rapih di dekat warungnya.

Saat ia telah selesai menyusun kardus-kardus air tersebut, ia menghampiri saya dan menanyakan mau minum apa? Saya jawab air mineral saja. dengan cekatan dia mengambil sebotol air yang ada di atas etalase warungnya dan memberikan ke saya. Lalu kami mengobrol sedikit. Saya tidak banyak bertanya mengenai Mbak Titin, seperti usia dan daerah asalnya. Tetapi kalau melihat penampilannya, mungkin ia telah berusia 50 tahun ke atas. Rambut putih memang mendominasi setengah bagian dari rambutnya yang panjangnya sebahu. Saat bertemu saya, rambutnya diikat dan ia mengenakan topi serta masker kain berwarna bitu tua. Tinggi Mbak Titin mungkin sekitar 150 cm an namun perawakannya tegap.

Kalau kata Bang Liston, Mbak Titin ini merantau. Kampungnya di daerah Jawa sana. Entah Jawa mana atau daerah mana. “Sesekali ada waktunya dia pulang kampung, selain waktu lebaran”, kata Bang Liston di Telegram.

Berfoto dengan Mbak Titin sebelum saya pulang ke kost, Minggu (8/1/2023) | Dok Pribadi

“Mbak, semuanya berapa?” Saya bermaksud membayar makanan dan minuman. “Nggak usah”, jawab Mbak Titin sambil melakukan gestur menolak. Duh, kok nggak usah sih, kan saya jadinya nggak enak. Saya sampaikan itu kepadanya dan berusaha memberikan uang pembayarannya. Tapi ia terus menolak. Alasan ia tidak mau menerima uang pembayaran karena, katanya nih saya temannya Bang Liston. Tapi bagi saya masalahnya bukan itu. Kan tetap saja saya membeli, barang yang saya makan tersebut kan membutuhkan modal, dia pun berjualan kan. Walau begitu dia tetap tak mau menerima. Jadi ya sudah, saya menyerah dan tak mau memaksa.

Setelah peristiwa ini, saat telah sampai di kost, saya menceritakannya kepada Bang Liston dan menurut Bang Liston memang Mbak Titin seperti itu. Kalau sama teman Bang Liston, memang Mbak Titin menolak dibayar. Bahkan sama Bang Liston juga menolak dibayar. “Itu dia! Sudah sering kuancam, nanti tiap hari aku minta sebungkus rokok lho dan dia ketawa-ketawa doang karena tahu aku merokok”, cetus Bang Liston. Saat saya mengatakan bahwa Mbak Titin orang baik dan ramah, dia pun menginyakan.

Tapi saya jadi penasaran, bagaimana caranya supaya Mbak Titin mau menerima pembayaran barang-barang warungnya apabila yang berbelanja ialah orang dekat Bang Liston. Dikatakan Bang Liston, biasanya pada saat ia dan keluarga mau pulang akan memberi uang kepada Mbak Titin. “Biasanya kalau kami mau pulang, (Mbak Titin) dikasih amplop dan yang ngasih Juang atau Matta (anak Bang Liston), jadi dia nggak bisa nolak”, kata Bang Liston sambil membubuhkan emoji nyengir. Dan car aitu memang ampuh karena Mbak Titin tak bisa menolak. Saya yang membaca ini jadi ikutan nyengir. Ada-ada saja tapi benar juga dan syukurlah cara tersebut berhasil.

Sebanyak tiga batang dark chocolate organic saya terima dari Mbak Titin. Sewaktu saya infokan ke Bang Liston, dia merasa lega karena cokelatnya masih dalam kondisi baik khususnya sih tidak lumer. Dalam pikiran saya, pastilah Mbak Titin telah menyimpakan dengan baik cokelat ini selama lebih dari 4 bulan semenjak Bang Liston menitipkan kepadanya. Mbak Titin benar-benar menjaga amanah tersebut dan sekali lagi, saya harus mengucapkan terima kasih ke Mbak Titin.  (Jakarta, 20 Januari 2023)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *